Widget HTML Atas

Are You Surrender ? Yes We Can ! or No We Can't ?


“A Dream is just a dream . A goal is a dream with a plan with one deadline.”
“Mimpi adalah sebuah angan-angan . Namun Impian sebenarnya adalah impian dengan 
suatu rencana dengan satu deadline ”- Harvey Mackay



Stop banyak bermimpi ! Actionlah yg diperlukan secara riil dan pasti .
Kapan saatnya kita boleh menyerah ?

Beberapa alasan mengapa kita menyerah :

  1. Kita menyerah karena sesungguhnya menyerah itu memang terasa seperti surga : hal yg sangat mudah, adem , plooong dan terasa sekali sebuah tekanan yg menekan kita akhirnya berhenti.
  2. Kita menyerah karena terdapat perasaan jengkel,frustasi dan penolakan yg kerap kita hadapi pada diri kita.
  3. Kita menyerah pada saat orang lain tidak melihat value kita.
  4. Kita menyerah karena merasa tidak ada solusi atau jalan keluar lagi, semuanya sdh terasa buntu sekali.
  5. Kita menyerah karena takut dan tidak siap menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi.
 Lalu , apakah kita juga ingin menyerah ?

Tiada seorangpun mau menyerah , karena menyerah akan memberikan kesan kepada kita bahwa kita sebenarnya adalah pecundang. Dan siapa yang rela ikhlas mendapat gelar seperti itu

Kita tidak pernah akan gagal sampai kita menyerah.
Bagaimana caranya agar kita tidak menyerah ?

Segera dapatkan teman,relasi,kolega atau mentor dan bergaulah dengan mereka yaitu para “pemenang” yg banyak berpikiran positif dan hindari sebisa mungkin terlibat terlalu sering dengan para pecundang.

Belajar terus, berdiskusi terus dan yakin bahwa sebenarnya kita adalah orang yg memiliki value atau nilai yg hebat namun mgkn kita sdh menyadarinya nilai2 hebat tersebut belum terbuka sepenuhnya

Langkah selanjutnya adalah upayakan sebisa mungkin perbanyak membaca buku, browsing internet , mendengar radio, menonton acara TV atau FILM yang bisa memotivasi kualitas diri kita dan mendapat pengetahuan2 positif dalam dimensi yang bersumber hal positif lainnya didalamnya

Lebih baik lagi carilah mentor atau orang yg dapat membimbing kita dengan bijak, tidak perduli apakah orang itu orangnya tua ataupun lebih muda dari kita, mari kita lakukan segala sesuatunya dengan fokus dan tidak ada kata penundaan, mari mulai sekarang bersikap optimis . Karena optimistis selalu melihat kesempatan dan peluang manis dalam kesulitan.

Penyelesaian Masalah

Masalah selalu datang tak dijemput pulangnya pun tanpa permisi . Meski kita sudah mahir sekalipun, tetap diperlukan strategi , siasat bahkan taktikal tertentu untuk mengatasi masalah tanpa menimbulkan efek samping yang tidak perlu setelahnya.

Kita sebagai seorang pembelajar yang hidup dicoba megikuti tahapan berikut untuk mengatasi masalah tanpa menciptakan masalah baru :

Identifikasi Masalah .

Sepertinya mudah, namun sebenarnya disinilah tahapan yang paling penting dan vital.
Apa akibatnya bila dokter salah mengidentifikasi penyakit ? Mungkin penyakit itu tidak bakalan kunjung sembuh-sembuh , atau malah timbul penyakit-penyakit baru.

Mencari Penyebab.  

Sering kali kita menemukan beberapa penyebab suatu masalah. Tidak mengapa,tetapi kita tidak harus serta buru-buru mencari solusinya. Kenali dulu penyebabnya. Dengan mengenali penyebabnya, solusi dijamin pasti akan lebih mudah ditemukan , jadi jangan terlalu panic dulu…

Alternatif Solusi .

Pasti selalu ada jalan keluar atau solusi yang baik atas masalah yang kita hadapi hanya saja waktu dan caranya saja yg belum ketemu , temukan yang terbaik dari beberapa alternatif yang kita temukan dan bicarakan.

Memilih yang terbaik .

Dengan segala pertimbangan, pilih solusi yang sesuai dan terbaik atas masalah kita.

Membuat rencana implementasi.

Buat implementasi atau pelaksanaan atas solusi terbaik yang kita temukan. Buatlah rencana detail, lengkap dengan waktu dan orang-orang yang melaksanakan.

Menyelesaikan masalah saja tidak cukup. Banyak orang menyelesaikan masalah, sekaligus meninggalkan masalah dan keruwetan baru, cegahlah agar hal itu tidak terjadi pada kita.

Dan mulai sekarang jadikan masalah yang kita hadapi sebagai pembelajar untuk kesuksesan kita dimasa mendatang, jadikan saja masalah sebagai sahabat bukannya sebagai musuh…

Sadar tidak sadar,,, bukankah selama ini kita hidup dengan masalah ?
Kita putar otak lalu siap tidak siap kita dituntut memikirkan solusinya .
Akhirnya masalah itulah yg membentuk kita jadi seperti sekarang ini . 

Banyak orang mengeluhkan ujian hidup sehingga ingin menyerah . Padahal ujian itulah yang meluluskannya untuk tetap bertahan hidup.